Imigrasi Cabut Aturan Paspor Rp 25 Juta Asista Sambut Baik

Imigrasi Cabut Aturan,  Ketua Association of Indonesia Tours and Travel Agencies (Asista) bahagia karena pembuatan paspor tidak menjadi rumit lagi. Hal ini dia nyatakan setelah pihak imigrasi mencabut kembali aturan permohonan paspor yang mensyaratkan memiliki tabungan senilai Rp 25 juta. 

Adanya peraturan itu memang sangat memberatkan bagi para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang ingin bekerja di luar negeri. Apalagi jumlah WNI yang ingin bekerja ataupun liburan di luar negeri juga terbilang banyak.

Geliat WNI ke luar negeri, yakni sebesar orang kayanya di Indonesia yaitu 40 persen. Kalau orang Indonesia sudah kaya, maka akan sering pergi ke luar negeri.

Yang kaya-kaya itu bukan mau cari kerja. Yang cari kerja itu middle low. Ini orang yang cari kerja di luar negeri itu karena pendapatannya kurang di dalam negeri, dan orang kaya minimal dua kali dalam satu tahun dan itu tidak bisa dihambat.

Sementara itu, berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk kunjungan wisatawan, setidaknya pada Tahun 2015 tercatat sebanyak 986.339 yang melakukan plesiran ke luar negeri. Sedangkan pada Tahun 2016 tercatat sebanyak 1.113.328.

Imigrasi cabut aturan permohonan paspor yang mensyaratkan memiliki tabungan senilai Rp 25 juta. Alasannya karena tidak diterima dengan baik di masyarakat. Dicabutnya aturan tersebut juga untuk melindungi para calon TKI.

Imigrasi cabut aturan tersebut dibuat untuk kepentingan pihaknya dalam rangka pemilihian setiap pemohon paspor saat melakukan proses wawancara. Lebih khusus lagi bagi para calon TKI.

Banyak modus yang dilakukan para calon TKI agar lolos bekerja ke luar negeri, khususnya Negara Timur Tengah. Mereka diberikan penjelasan oleh para agen penyalur tenaga kerja agar dapat lolos dalam proses wawancara penerbitan paspor.

Oleh sebab itu, Imigrasi cabut aturan dan memperketat aturan untuk permohonan paspor, khususnya bagi mereka yang dicurigai akan menjadi tenaga kerja di luar negeri.

Tweet