Ibadah puasa Ramadan umat islam diwajibkan untuk menahan haus dan lapar dari muncul fajar hingga matahari terbenam.
Karena itulah momen berbuka puasa juga menjadi momen yang membahagiakan bagiyang menjalankan ibadah puasa.
Dikutip dari sejumlah sumber, berbuka puasa pun disebut dalam hadis Qudsi.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ " يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ الصَّوْمُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ
وَشُرْبَهُ مِنْ أَجْلِي، وَالصَّوْمُ جُنَّةٌ، وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ حِينَ يُفْطِرُ وَفَرْحَةٌ حِينَ يَلْقَى رَبَّهُ، وَلَخَلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ "
Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW., beliau bersabda,
“Allah ‘azza wa jalla berkata, ‘Puasa untuk-Ku dan Aku yang bakal membalasnya yakni seseorang yang berpuasa meninggalkan syahwat, makan, dan minumnya karena-Ku.Puasa ialah perisai. Orang yang berpuasa mempunyai dua kebahagiaan: satu kebahagiaan saat berbuka puasa dan satu kebahagiaan saat berjumpa Rabbnya. Dan bau mulut orang yang berpuasa benar-benar lebih harum di sisi Allah daripada wewangian kasturi.” (HR. Al-Bukhari)
Melihat kutipan hadist di atas, momen berbuka puasa dapat menjadi di antara momen bahagia bagi yang menjalankan.
Untuk dapat merasakan kebahagiaan ketika berbuka puasa, seperti dikutip dari harakahislamiyah.com rasanya perlu kita lihat dan contoh bagaimana cara Rasulullah SAW dalam berbuka puasa:
dalam berbuka sebagaimana yang disabdakan oleh beliau:
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ “ لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ ”
Dari Sahl bin Sa’ad ra yang berkata, Rasulullah Saw. bersabda,
“Kaum Muslimin akan tidak jarang* kali* dalam kebaikan, sekitar* mereka menyegerakan berbuka
puasa.”
Karena itulah momen berbuka puasa juga menjadi momen yang membahagiakan bagiyang menjalankan ibadah puasa.
Dikutip dari sejumlah sumber, berbuka puasa pun disebut dalam hadis Qudsi.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ " يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ الصَّوْمُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ
وَشُرْبَهُ مِنْ أَجْلِي، وَالصَّوْمُ جُنَّةٌ، وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ حِينَ يُفْطِرُ وَفَرْحَةٌ حِينَ يَلْقَى رَبَّهُ، وَلَخَلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ "
Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW., beliau bersabda,
“Allah ‘azza wa jalla berkata, ‘Puasa untuk-Ku dan Aku yang bakal membalasnya yakni seseorang yang berpuasa meninggalkan syahwat, makan, dan minumnya karena-Ku.Puasa ialah perisai. Orang yang berpuasa mempunyai dua kebahagiaan: satu kebahagiaan saat berbuka puasa dan satu kebahagiaan saat berjumpa Rabbnya. Dan bau mulut orang yang berpuasa benar-benar lebih harum di sisi Allah daripada wewangian kasturi.” (HR. Al-Bukhari)
Melihat kutipan hadist di atas, momen berbuka puasa dapat menjadi di antara momen bahagia bagi yang menjalankan.
Untuk dapat merasakan kebahagiaan ketika berbuka puasa, seperti dikutip dari harakahislamiyah.com rasanya perlu kita lihat dan contoh bagaimana cara Rasulullah SAW dalam berbuka puasa:
1. Menyegerakan berbuka
Ketika masa-masa maghrib tiba, Rasulullah SAW menganjurkan kepada mereka yang berpuasa untuk menyegerakan diridalam berbuka sebagaimana yang disabdakan oleh beliau:
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ “ لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ ”
Dari Sahl bin Sa’ad ra yang berkata, Rasulullah Saw. bersabda,
“Kaum Muslimin akan tidak jarang* kali* dalam kebaikan, sekitar* mereka menyegerakan berbuka
puasa.”
2. Berbuka dengan yang segar dan manis
Dalam berbuka puasa, Rasul gemar mencicipi ruthab (kurma basah) yang menyegarkan atau tamr (kurma kering) sebagai pengganti ruthab.
Sekalipun tidak terdapat dua jenis makanan tersebut, Rasulullah SAW memilih makanan manis sebagai hidangan ifthar atau berbuka. Dan yang terpenting ialah memakan hidangan secukupnya.
3. Tidak berlebihan dan makan secukupnya
Ketika berbuka puasa, tidak sedikit dari kita yang “kalap” sampai dapat melahap beberapa jenis makanan dan minuman. Padahal, berlebih-lebihan tersebut tidak baik dan itu bukanlah yang diberikan contoh oleh Rasulullah SAW.
4. Berdoa sebelum berbuka
Saat berbuka puasa, Rasulullah SAW tak memanjatkan doa pada Allah SWT sebab waktu berbuka merupakan
salah satu momen dimana doa seorang hamba tidak tertolak.
Seperti terdaftar dalam hadis berikut
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم “ ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ...”
Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah Saw. bersabda
"Tiga orang yang doa mereka tidak ditolak oleh Allah: Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka, dan doanya orang yang terzalimi..." (HR. Al-Tirmidzi)
Lafal doa berbuka puasa memang bermacam-macam. Namun, seringkali dalam doa berbukanya Rasulullah SAW tidak jarang kali mengungkapkan rasa syukur.
Adapun lafal doa Rasulullah ketika berbuka ialah sebagai berikut.
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ.
Ya Allah, selalu untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Sebab dan kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga sudah pergi. Urat-urat sudah basah. Dan insyaallah pahala telah tetap.
Hendaknya anda segera membayar shalat maghrib setelah mencicipi hidangan berbuka dan
meneguk minuman secukupnya dan bakal lebih baik lagi bilamana kita membayar shalat maghrib berjamaah.
Cr. Wartakota.live
0 Response to "4 Tata Cara ala Rasulullah Berbuka Puasa "