1. Ber-tabarruk dengan rambut Rasulullah SAW.
Anas RA bercerita bagaimana semua sahabat ber-tabarruk dengan rambut Rasulullah SAW. Berdasarkan keterangan dari Anas, ia menyaksikan tukang cukur sedang memotong rambut Rasulullah SAW dan semua sahabat mengitarinya. Para sahabat tidak menghendaki satu helai pun dari rambut Rasulullah terjatuh kecuali sudah berada di tangan seseorang. (HR Muslim, Ahmad, dan Baihaqi).
Ada pun kisah dari Abdul hamid bin Ja’far yang menuliskan bahwa Khalid bin Walid kehilangan kopiah saat pertempuran Yarmuk. Ia meminta mencarikan kopiah tersebut, tetapi tidak ditemukan. Ia meminta mencarinya lagi, dan ternyata didapati berupa kopiah usang.
Lalu Khalid berbicara sewaktu Rasulullah umrah, beliau memotong rambut kepalanya, maka orang-orang berebut rambut beliau, dan ia dapat mendahului dan mendapat rambut ubun-ubun beliau. Lalu ia menempatkan rambut itu di kopyah miliknya. Saat berperang memakai kopiah itu Khalid menang.
2. Semua sahabat ber-tabarruk dengan keringat Rasulullah SAW.
Anas bin Malik mengucapkan "Rasulullah masuk ke rumah Umi Sulaim dan istirahat di ranjangnya sewaktu Umi Sulaim tidak ada di rumah. Lalu di hari yang beda Beliau datang lagi.
Umi Sulaim diberi kabar bahwa Rasulullah istirahat di rumahnya memakai ranjangnya. Maka datanglah Umi Sulaim dan mendapati Nabi berkeringat sampai mengumpul di alas ranjang yang berasal dari kulit.
Lalu Umi Sulaim membuka kotaknya dan mengelap keringat Nabi kemudian memerasnya dan memasukkan keringat beliau ke dalam botol, Nabi juga terbangun dan bertanya apa yang diambil oleh Umi Sulaim. Umi Sulaim membalas bahwa ia menginginkan berkahnya guna anak-anak kami. Rasulullah berkata: “Engkau benar.” (HR Muslim dan Ahmad).
3. Para sahabat juga ber-tabaruk dengan jubah yang diberikan oleh Rasulullah.
Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahih-nya Bab al-Libaas, Asma’ binti Abu Bakr pernah menunjukkan pada Abdulah (bekas budaknya) jubah Rasulullah yang terbuat dari kain Persia dengan kain leher dari kain brokat, dan lengannya juga dibordir dengan kain brokat.
Ia berkata ini adalah jubah Rasulullah yang disimpan ‘Aisyah hingga wafatnya lalu ia yang menyimpannya. Nabi dulu biasa memakainya, dan kami mencucinya untuk orang yang sakit hingga mereka dapat sembuh karenanya.
4. Semua sahabat pun ber-tabarruk dengan jumlah air wudhu Rasulullah.
Aun bin Abi juhaifah mengisahkan dari ayahnya saat semua sahabat ber-tabarruk dengan air wudu Rasulullah. “Aku mengunjungi Rasulullah sewaktu beliau terdapat di Kubah Hamra’ dari Adam, aku pun melihat Bilal membawa air bekas wudu Rasulullah dan orang-orang berebut mendapatkannya. Orang yang mendapatkannya air bekas wudu tersebut mengusapkannya ke tubuhnya, sementara yang tidak mendapatkannya, memungut dari tangan temannya yang basah.” (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad)
5. Semua sahabat pun ber-tabarruk dengan dagangan yang dipakai Rasulullah.
Seperti cangkir. Hajjaj ibn Hassan mengatakan, saat tersebut ia dan gerombolan sedang berada di lokasi tinggal Anas dan ia membawa cawan Nabi SAW dari sebuah kantong hitam.
Ia (Anas) menyuruh supaya cangkir tersebut dipenuhi air dan kami minum air dari situ dan menuangkan tidak banyak ke atas kepala dan pun ke muka kami dan mengantarkan shalawat untuk Nabi SAW. (HR Ahmad dan Ibn Katsir)
Abu Barda meriwayatkan bahwa Abdullah bin Salam berbicara padanya berhubungan gelas Nabi. Saat iu, Abdullah bin Salam menawarkan Abu Barda minum dari gelas yang pernah Nabi Muhammad gunakan. Gelas yang sama hingga ke tangan Umar bin Abdul Aziz dan ia tetap menggunakannya.
Itulah 5 Bukti Cinta Sahabat Rasulullah, subhanallah, semoga kita senantiasa dipertemukan oleh orang orang yang beriman, Aamiin...
Cr. Republika
0 Response to "5 Bukti Cinta Sahabat kepada Rasulullah"